TAPAK TILAS

Berawal dari terbentuknya yayasan Sadar pada tahun 1965, yang diketuai oleh Bapak A. Muin Sanusi, Walikota Pontianak pada saat itu, kemudian diikuti dengan pembentukan Dewan Kurator yang diketuai oleh Brigjend Ryacudu, Pangdam XII Tanjungpura. Dalam yayasan dan dewan Kurator inilah ulama, aparatur pemerintah daerah dan masyarakat Kalbar berkerjasama marajut asa dan mewujudkan cita-cita agar di daerah ini berdiri sebuah lembaga pendidikan tinggi agama Islam. Pada bulan Juli 1965, yayasan Sadar mendirikan Fakultas Tarbiyah di Pontianak yang kemudian disusul dengan Fakultas Ushuluddin di Singkawang dengan status sebagai Fakultas Muda yang menyelenggarakan jenjang pendidikan Diploma dengan gelar Bachelor of Art (BA).

Visi IAIN Pontianak

“Ulung dan terbuka dalam kajian dan riset keilmuan, keislaman, serta kebudayaan Borneo” (Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No.51 tahun 2015 Bab I Pasal 3).

Misi IAIN Pontianak

Misi adalah penjabaran apa yang akan dilakukan untuk mencapai atau mewujudkan visi. Berikut adalah Misi IAIN Pontianak dalam rangka untuk dapat menggapai dan mewujudkan Visinya.

Menyelenggarakan pendidikan tinggi yang ulung dalam kajian keilmuan, keislaman dan kebudayaan Borneo; (Statuta, 2015: pasal 4 ayat 1), (Renstra, 2015-2019: 36)

Membentuk akademisi yang berakhlak mulia, mandiri, dan bermanfaat bagi bangsa dan kemanusiaan; (Statuta, 2015: pasal 4 ayat 2), (Renstra, 2015-2019: 36).

Mengembangkan kajian keilmuan, Keislaman, dan kebudayaan borneo dengan basis riset; (Renstra, 2015-2019: 36).

Meningkatkan peran pengabdian dalam upaya menyelesaikan persoalan kemasyarakatan; (Renstra, 2015-2019: 36)

Memperkuat dan memperluas jaringan kerjasama insitusional dalam upaya mengembangkan dan melestarikan temuan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau seni keagamaan Islam Borneo. (Renstra, 2015-2019: 36)

TUGAS POKOK

Bagian Akademik dan Kemahasiswaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 huruf c mempunyai tugas melaksanakan administrasi akademik, kemahasiswaan, alumni, dan kerja sama (Otaker, 2013: Pasal 41)

FUNGSI

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41, Bagian Akademik dan Kemahasiswaan menyelenggarakan fungsi (Otaker, 2013: Pasal 42):

Pengelolaan informasi dan pelayanan administrasi akademik; (Otaker, 2013: pasal 42 huruf a)

Pelaksanaan administrasi kemahasiswaan dan pemberdayaan alumni; (Otaker, 2013: pasal 42 huruf b)

Pelaksanaan kerja sama perguruan tinggi. (Otaker, 2013: Pasal 42 huruf c)

GALERI

Rutinitas Kerja Bagian Akademik dan Kemahasiswaan Biro Administrasi Umum, Akademik dan Kemahasiswaan (AUAK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak Dalam Bingkai Foto

BIODATA PEJABAT

Bagian Akademik dan Kemahasiswaan Biro Administrasi Umum, Akademik dan Kemahasiswaan (AUAK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak

caret-down caret-up caret-left caret-right

Dr. ALI HASMY, M.Si. Pejabat yang lahir di Pontianak, 30 September 1967 ini dipercaya sebagai Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga diharapkan dapat memberikan asa bagi kampus ini untuk beralih status menjadi UIN di masa akan datang.

Suami dari Hamidah dan ayah dari Dzulfiranda serta Adinda ini memulai pendidikannya di Sekolah Dasar Negeri No. 11 Pontianak. Ia pun melanjutkan pendidikannya di Madrasah Tsanawiyah Negeri II Pontianak. Seiring berjalannya waktu ia pun melanjutkan pendidikan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Pontianak. Pendidik berumur 51 tahun tersebut kemudian melanjutkan studinya pada Fakultas Tarbiyah IAIN Syarif Hidayatullah Cabang Pontianak. Berkat dorongan dan keinginan yang kuat ia pun melanjutkan studi Strata 2 di Fakultas Filsafat Universitas Indonesia. Hingga akhirnya ia pun meraih gelar Doktor pada Filsafat Pendidikan, Universitas Pendidikan Islam Bandung.

“Belated awareness better than repeated mistakes” merupakan motto hidup yang selama ini dipegang oleh pejabat yang beralamat di Jl. Batas Pandang, Gg. Cipaganti No. 01 Pontianak ini. Sebelum memegang jabatan sebagai Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga IAIN Pontianak, terlebih dahulu ia pernah menjabat sebagai Ketua Jurusan Syariah STAIN Pontianak. Selain itu ia pun pernah menjabat sebagai Kepala Penelitian, Penerbitan, dan Pengabdian Pada Masyarakat (P3M) STAIN Pontianak. Kemudian pernah menjabat sebagai Pembantu Ketua Bidang Akademik STAIN Pontianak.

Dr. ISMAIL RUSLAN, S.Ag., M.Si. Pejabat, pendidik, sekaligus penulis ini memiliki nama lengkap Dr. Abdul Mukti Ro’uf, MA. Saat ini ia dipercaya untuk mengemban amanah sebagai Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama IAIN Pontianak. Dosen Filsafat Islam ini telah banyak menghasilkan karya baik berupa penelitian, jurnal, maupun buku.

Suami dari Khillatunnisa’ dan ayah dari Aini Zakiyah Fitri, Zaky Fikri Kamali, serta Azkia Dinda Kamila ini memulai jenjang pendidikannya di SDN 1 Cirebon, lulus tahun 1985. Selanjutnya menempuh pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Negeri Cirebon dan lulus tahun 1988. Kemudian ia melanjutkan pendidikannya di MA Darunnajah Jakarta, lulus tahun 1993. Keinginannya untuk terus menuntut ilmu membawanya untuk kuliah di IAIN Susqa Pekanbaru dan lulus tahun 1999. Kemudian ia melanjutkan studi Strata 2 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, lulus tahun 2008. Terakhir ia pun dianugerahi gelar Doktor di kampus yang sama.

Dalam riwayat karir jabatannya, ia pernah menjadi Direktur Radio Komunitas PROKOM STAIN Pontianak tahun 2008-2010. Anggota Pengurus FKUB Provinsi Kalimantan Barat tahun 2013-2017. Anggota Pengurus MUI Provinsi Kalimantan Barat Bidang Kajian dan Riset tahun 2013-2017. Anggota Pengurus LPTQ Provinsi Kalimantan Barat Bidang Media dan Dokumentasi tahun 2013-2017. Sekretaris Lembaga Qur’an Center Provinsi Kalimantan Barat tahun 2014-2018. Anggota Pengurus Bidang Kerjasama Lembaga Studi Islam dan Masyarakat (ELSIM) Kalimantan Barat. Anggota Pengurus Bidang Riset Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Perbatasan Kalimantan Barat.

Drs. H. RIDWANSYAH, M.Si, lahir di Pontianak, Kalimantan Barat pada 02 Oktober 1967. Menjalani kehidupan bersama sang istri tercinta, Hj. Yeni Yuniar dan dikaruniai 3 (tiga) orang anak. Anak Pertama bernama Rizka Mutmainnah, Ahmad Arif Ramadhan (kedua) dan Rifki Khairuddin (ketiga). Sejak dilantik pada tanggal 22 Desember 2017 oleh Menteri Agama RI, beliau menduduki posisi sebagai Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, hingga purna tugas tanggal 06 Juli 2021 ketika dilantik kembali oleh Menteri Agama RI sebagai Kepala Biro Administrasi Umum, Akademik, dan Kemahasiswaan (AUAK) IAIN Pontianak.

Ia dikenal sebagai tenaga pendidik dan Birokrat dengan ciri khasnya ramah, murah senyum dan suka menyapa. Sejak kecil Ridwansyahtelah akrab dengan dunia organisasi dan kepemimpinan. Beliau menempuh pendidikan formalnya menjelang usia enam tahun. Bersekolah MIN Bawamai di Pontianak (tamat 1981). Kemudian melanjutkan pendidikannya di MTsN 2 Pontianak (lulus 1984). Selama di MTsN 2 Pontianak, beliau bergabung di OSIS sebagai Sekretaris. Setelah itu Ridwansyah melanjutkan masa SMA-nya di PGAN dan tamat pada tahun 1987. Selama sekolah di PGAN, Ridwansyah pernah aktif di kegiatan kepramukaan sebagai Pembina Pramuka.

Setelah Tamat dari PGAN, beliau melanjutkan pendidikannya dan kuliah di Institut Agama Islam Negeri Syarif Hidayatullah Pontianak (IAIN) (1987-1993) di Fakultas Tarbiyah. Semasa kuliah, Ridwansyah aktif di gerakan mahasiswa seperti di Senat Mahasiswa sebagai Wakil Ketua 1, PMII Pontianak Bidang Organisasi dan Ikatan Pemuda Tarbiyah Islamiyah (IBTI) Tk.I sebagai Sekretaris Umum.

Ridwansyah menjadi Guru dan diangkat menjadi CPNS di Departemen Agama pada tahun 1994 setelah menyelesaikan kuliahnya. Pertama bekerja, Ridwansyah menjadi guru di MTsS Al Anwar Pontianak, kemudian di tahun 2001 mengajar di MIN Paal Lima Pontianak, di tahun 2002 beliau pindah ke Struktural menjadi pelaksana di Seksi Pekapontren Dep. Agama Kota Pontianak dan di tahun 2003 beliau dipromosikan menjadi Kepala Seksi Pekapontren, terjadi rotasi dan beliau dipercayakan menjadi Kepala Seksi Mapenda Dep. Agama Kota Pontianak tepatnya di tahun 2004.

Kemudian dengan Disiplin, kegigihan dan tanggung jawab dalam bekerja beliau mendapatkan mandat untuk memimpin Departemen Agama Kabupaten Sintang menjadi Kepala Kantor di tahun 2005 selain daripada itu Ridwansyah juga aktif di berbagai organisasi seperti di NU Kab. Sintang sebagai Ketua Dewan Tanfidziyah dan juga di PMII Kab. Sintang.

Di sela kesibukannya sebagai Kepala Kantor, Ridwansyah menyempatkan untuk meningkatkan Kompetensi, melanjutkan studinya di Program Pasca Sarjana Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Universitas Tanjungpura Pontianak dan lulus tahun 2009.

Didalam bekerja Ridwansyah selalu melakukan inovasi dan gebrakan untuk membangun Kementerian Agama untuk menjadi yang terdepan, dengan motivasinya tersebut di tahun 2009 Ridwansyah bergabung di Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat tepatnya menjadi Kepala Bidang Mapenda. Dibawah kepemimpinannya Bidang Pendidikan banyak mengalami perubahan dan inovasi sehingganya mutu pendidikan madrasah meningkat, sehingga minat untuk masuk Madrasah pun meningkat pula.

Seiring berjalannya waktu di tahun 2016 dibawah Kepala Kanwil Kemenag Prov. Kalbar Syahrul Yadi (kala itu) Ridwansyah dipercayakan menjadi Kepala Bagian Tata Usaha menggantikan Almarhum Drs. H. Mustolih, M.Si dan pada gilirannya beliau mendapatkan tanggung jawab yang lebih besar lagi untuk memimpin Kementerian Agama Provinsi Kalbar di lantik oleh Menteri Agama di Kementerian Agama Pusat.

Ridwansyah menjalani karirnya dari nol dimulai dari tenaga honor di sebuah madrasah, lalu menjadi seorang guru dan sampailah beliau menjadi Kepala Sekolah. Prinsip beliau dalam bekerja adalah mengedepankan sikap ikhlas terhadap tugas yang diberikan oleh pimpinan dan bekerja dengan sebaik-baiknya. Dalam melaksanakan tugas, beliau juga selalu mengedepankan inovasi, bukan sekedar mau tapi berusaha lakukan yang terbaik. “Saya selalu yakin dalam melaksanakan tugas bahwa Allah SWT selalu menolong kita. Saya melaksanakannya dengan Doa dan ditambah dukungan keluarga”, katanya. Beliau juga mengingatkan bahwa jangan mudah men-judge orang yang salah atau sebagainya dan selalu berpikir positif dan berpikir apa yang terbaik menurut musyawarah bersama rekan. Hal itu yang selalu menjadi pertimbangan beliau. Ia melihat musyawarah adalah sesuatu yang penting karna dengan musyawarah banyak hal yang bisa dilihat dari sudut pandang berbeda daripada keputusan kita sendiri.

Menjadi pimpinan adalah hal yang tak pernah beliau bayangkan. Menurutnya, jalan takdirlah yang menentukan semuanya. “Tapi yang paling penting ketika menjadi pemimpin dapat dilihat dari dua sisi yaitu apakah kita jadi eksklusif atau lebih inklusif”, ungkapnya. Oleh karena itu beliau selalu mengedepankan inklusif, mengingat bahwa Kanwil Kemenag Prov. Kalbar ini merupakan rumah besar dengan berbagai macam keinginan, kepentingan, dan banyak instrumen yang harus diakomodir dan sebagainya. “Maka dari itu sikap mengayomi, menyantuni, harus dikedepankan sebagai orang tua. Saya bisa saja bersikap eksklusif, tapi yang paling penting adalah inklusifnya”, tambahnya.

Ridwansyah menuturkan bahwa kunci kesuksesan dalam melaksanakan tugas ada 4 hal, yaitu yang pertama adalah bagaimana kita dekat dengan Allah SWT karna Allah sumber dari segalanya. Kedua, bagaimana kita dekat dengan keluarga karena keluarga adalah faktor utama menentukan karir kita. Kemudian ketiga yaitu bagaimana kita dekat dengan tetangga dan orang banyak sebagai tolak ukuran kesuksesan. “Yang terpenting dalam mendapat dukungan keluarga adalah menjaga kepercayaan. Kalau saling percaya, saling menghargai dan meningkatkan kualitas komunikasi dan keterbukaan itulah yang penting dalam rumah tangga. Berusahalah tampil bahagia dan murah senyum, maka orang lain akan senang terhadap kita” katanya. Lalu yang keempat adalah bagaimana kita dekat dengan mitra di kantor.

MUHAMMAD SYAHRUN, SE., M.M.. Wanita kelahiran Madiun, 1 Oktober 1970 ini dikenal sebagian besar sivitas akademika IAIN Pontianak dengan kepribadiannya yang tegas dalam menegakkan setiap aturan maupun kebijakan dari pimpinan. Istri dari Mahdi Siregar dan ibu dari Reza Manjalang Muda Siregar, Ribhan Nafiz Siregar, dan Ribhin Ghulamulhaq Siregar ini juga merupakan satu-satunya wanita yang menduduki jabatan eselon III di Biro AUAK IAIN Pontianak.

Pejabat berusia 48 tahun ini duduk di bangku Sekolah Dasar Negeri Kincang I Madiun, lulus tahun 1983. Kemudian melanjutkan pendidikannya di Madrasah Tsnawiyah Negeri Madiun, lulus tahun 1986. Pada tahun 1989 ia pun menamatkan pendidikan di Madrasah Aliyah Negeri Madiun. Dengan tekad yang kuat akhirnya Ibu 3 anak yang tinggal di Jl. Sei Raya Dalam Komplek Griya Husada Blok P.28, Kubu Raya, Kalimantan Barat ini kemudian memutuskan untuk kuliah di Jurusan Perbandingan Agama IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan lulus tahun 1994.

Ternyata nasib dan takdir membawanya hijrah ke Pontianak dan memperoleh pekerjaan di STAIN Pontianak sebagai staf administrasi kala itu. Berkat kegigihan dan ketegasannya dalam setiap pekerjaan membawanya pada amanah yang lebih besar lagi yaitu sebagai Kasubbag Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni di Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan tahun 2014-2016. Tak lama berselang ia pun diamanahi jabatan sebagai Kepala Bagian Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni IAIN Pontianak tahun 2016-hingga kini.

DATA AKADEMIK

Data Tenaga Pendidik, Tenaga Kependidikan, Mahasiswa, Beasiswa, dan Alumni yang disarikan oleh Bagian Akademik dan Kemahasiswaan Biro Administrasi Umum, Akademik dan Kemahasiswaan (AUAK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak